Bapak Peduli ASI Eksklusif Kecamatan Mamajang Partono Sumaryo dan A. Latief S. Sumber Gambar : Koleksi Pribadi |
“Masyarakat
ekonomi menengah bawah cenderung lebih peduli dengan kesehatan keluarga
mereka. Dengan kondisi finansial yang mapan, masyarakat ekonomi
menengah atas memiliki peluang hidup “kaleng”. Dalam hal ini cenderung
mengkonsumsi makanan kaleng yang tidak segar dan sehat,” ujar Ketua
Bapak Peduli ASI Eksklusif Kecamatan Mamajang, Partono Sumaryo, pada
Diskusi Reguler Kinerja USAID dan JURnal Celebes, Selasa, (31/12/2013).
Diakuinya,
peran suami atau ayah dalam menjadi bagian pada posyandu merupakan hal
penting. Ranah kesehatan keluarga tidak hanya milik bagi istri atau ibu
saja. Dimana saling mendukung antar pasangan sangat dibutuhkan, terutama
dukungan moril.
Kelompok
Bapak Peduli ASI Eksklusif yang hadir sebagai wujud nyata kepedulian
para suami. Disamping sebagai bias positif dari Perwali No. 48 tahun
2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, yang berhasil didorong oleh Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) bersama Kinerja USAID.
“Bapak Peduli ASI Eksklusif berperan dalam memberi support secara psikis terhadap para calon ibu atau ibu, agar mau memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya kelak,” kata Partono.
Kelompok
ini melakukan penyuluhan kepada para calon bapak, bapak, dan pemuda
tentang arti penting ASI eksklusif bagi anak dan ibunya. Mereka
melakukannya sekali dalam setiap bulannya, bertepatan dengan jadwal
posyandu. Selain itu, penyuluhan juga dilakukan pada calon pengantin
yang mengurus pernikahan mereka, di kantor KUA masing-masing.
Tulisan ini juga dimuat pada kompasiana.com