Dari Bukan Teman Ke Teman Hidup

By Surya R. Labetubun - June 23, 2011

Sumber : ichalpowerzaim.blogspot.com
Aku dahulu bukan temanmu, kini temanmu, dan maaf jika harapku menjadi teman hidupmu....

Entah sejak kapan aku yang masih berseragam putih biru saat itu mulai merasakan desiran di dada
Desiran itu terjadi setiap kali aku melihatmu, meski hanya sekejap
Saat itu kamu hanya kuanggap sebagai pemberi warna melalui hari-hariku, tahu sendiri bagaimana kehidupan anak gadis yang masih berusia di bawah 14 tahun melihat dan bertemu dengan remaja pria berusia setidaknya 16 tahun dengan gaya cuek dan sedikit bertampilan berandalan
Anak gadis itu entah mengapa menyukai apa yang ada pada diri remaja pria itu

Saat itu aku dan kamu tidak saling mengenal, pun bahkan tidak dari kita menyadari sejak kapan kita pertama kali bertemu
Namun, aku sangat ingat kapan pertama kali kamu dan aku berbicara
Hal itu terjadi beberapa tahun setelah kenangan masa putih biru terjadi
Bahkan saat aku betul-betul telah menjadi seorang wanita dewasa, beberapa bulan lalu
Aku mengingatnya dengan sangat jelas pertemuan itu, apa karena ini pembicaraan pertama kita atau karena pokok pembicaraan kita yang menurut saya tidak biasa dibahas saat pertemuan pertama kali, entahlah
Namun, semua itu kita lalui di saat aku dan kamu belum menjadi teman

Tak perlu banyak rentetan pokok pembahasan dan intensnya frekuensi pertemuan
Saat ini kata teman sudah ku dapatkan darimu
Apakah kamu begitu mudah menjadikan orang lain teman atau menjadikan dirimu teman bagi orang lain? Aku tak tahu
Yang aku tahu begitu banyak teman yang kau miliki, mungkin teman yang juga sejenis dengan ku, teman yang mengharapkan semua ini akan lebih dari seorang teman
Aku kini sudah berada di dekatmu namun belum bersamamu apalagi di sisimu

Tahukah kamu, tidak sedikit hal konyol ku lakukan dalam hubungan teman ini
Begitu banyak hal yang 'bukan diriku' ku lakukan agar tetap terlihat sebagai temanmu, tapi aku tahu kamu mulai curiga dengan semua tingkah lakuku, aku tahu kamu bukan lelaki bodoh yang tidak bisa membaca kelakuanku
Fatalnya aku bahkan mencoba mencarikan teman hidup bagimu padahal aku juga menginginkan posisi itu demi bisa tetap bersua denganmu, bisakah kau membayangkannya tentu konyol bukan?

Aku juga berusaha menjadi apa yang kamu inginkan dan cari dari seorang wanita
Padahal aku tahu ku begitu jauh dari sosok yang kamu ingini
Kita begitu berbeda dan ku rasa tak secelah pun aku bisa memasuki kehidupanmu
Belum lagi aku tahu begitu banyak di luar sana mereka yang berjenis kelamin denganku juga menginginkanmu
Mereka yang memiliki celah lebih luas untuk bersamamu
Mereka yang memiliki begitu sedikit perbedaan denganmu, bahkan terkesan sama
Mereka yang mungkin tidak bisa kau tolak untuk berada di sisimu
Sungguh aku tahu itu
Namun biarkanlah aku menikmati apa yang sekarang ku rasa
Mungkin saja rasa ini hanya sesaat, mungkinkah?
Tapi desiran ini ku rasa beberapa tahun lalu dan masih berasa, atau mungkin kesempatan bisa mengenalmulah yang membangkitkan rasa kenangan itu, entahlah....

  • Share:

You Might Also Like

1 comments