Minum Kopi di Garasi

By Surya R. Labetubun - April 30, 2017

Segelas Sweet Doppio, minuman yang paling dicari di Sofikopi.
Sumber : Koleksi pribadi
Kopi, pada beberapa tahun ini menjadi komoditas primadona. Menjamurnya kedai kopi, kafe, warung kopi, dan tempat sejenisnya berimplikasi langsung terhadap eksistensi kopi dan para peminum kopi itu sendiri. Semakin mewabahnya kehadiran tempat ngopi adalah pertanda bahwa kopi sudah mulai dilirik dan dinikmati banyak orang.

Menengok Kopi di Sulawesi Selatan
Mengapa mendadak menengok Sulawesi Selatan? Salah satu penyebabnya, karena Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar provinsi penyumbang kopi terbanyak di Indonesia. Sebagai penyumbang kopi urutan ke tujuh, Sulawesi Selatan memiliki kopi Toraja sebagai The Queen of Coffee yang cukup digemari di kancah internasional.

Kopi Toraja andalan Sulawesi Selatan ini, dihasilkan dari berbagai desa di daerah Toraja. Di antaranya dari Sapan, Kalosi, Malakaji, Mengkendek, dan desa lainnya. Perbedaan tinggi dari masing-masing daerah justru diklaim memengaruhi rasa kopi. Ada kepercayaan, bahwa semakin tinggi sebuah daratan tempat kopi untuk tumbuh, maka kopi yang dihasilkan dari perkebunan itu akan semakin enak.

Alasan lainnya lagi, ini bersifat khusus, agar para pembaca situs minumkopi.com yang berniat atau sedang berada di Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar, kiranya dapat menjadwalkan dirinya untuk menikmati kopi-kopi yang ada di kota ini.

Yah, mengunjungi sebuah kota, misalnya, tanpa sempat membiarkan diri tercelup di antara jajanan pasar tradisional yang menyediakan makanan khas daerah itu. Atau minimal menyesapi minuman khasnya, adalah sebuah kesalahan. Kesalahan terbesar dalam hidup Anda. Sebab, tak ada yang lebih nikmat, selain merasakan menu khas itu langsung di tempat asalnya. Percayalah!

Sofikopi Bercita Rasa Rumah
Dan, satu dari sekian tempat minum kopi yang menyajikan kopi Toraja di Makassar, yang bisa saya rujukkan kepada pembaca situs ini, sekalipun saya tak memiliki bekal pengetahuan cita rasa kopi yang mumpuni, pun bukan pecandu kopi. Adalah SOFIKOPI Coffee and Roastery.

SOFIKOPI, sapaan akrab para pengunjung, adalah sebuah tempat ngopi yang memang terkesan biasa-biasa saja. Jika Anda bertandang ke sana. Anda tidak akan menemukan fasilitas internet seperti tempat ngopi kebanyakan saat ini. Buang jauh-jauh harapan Anda tentang view yang biasanya dijadikan alasan untuk bertamu ke tempat minum kopi. Kesan berkelas atau suasana tenang nan eksklusif, pun tak menjadi ciri khas tempat ngopi yang beralamat di jalan Landak Baru Kanal Selatan 2 No. 82 ini.

Syahdan, apakah harga minuman di Sofikopikah alasannya? Untuk masalah harga, Sofikopi menjual minumannya berkisar sepuluh ribu rupiah sampai lima belas ribu rupiah. Ini masih harga wajar. Dan tentu, bukan hal yang istimewa. Sebab, masih ada juga tempat ngopi yang membanderol jualannya dengan tarif seperti itu.

Jika perkara jenis kopinya, Sofikopi juga seperti tempat minum kopi pada umumnya. Beberapa jenis kopi silih berganti masuk ke dapur Sofikopi. Di tempat ini, selain menikmati kopi Toraja. Pengunjung dapat pula menikmati kopi Enrekang Benteng Alla atau kopi Gunung Lompo Battang.

Atau mungkin, Anda akan berspekulasi tentang jenis minuman andalan yang hanya dapat ditemukan di Sofikopi. Hmm… minuman spesial? Tidak ada hal semacam itu di Sofikopi. Tetapi, Anda boleh mencoba Sweet Doppio. Minuman ini sebenarnya campuran kopi dengan susu yang disajikan dingin, adalah menu yang paling sering dicari pengunjung. Terutama bagi mereka yang belum terbiasa mengecap pahitnya kopi, seperti saya. Sayangnya, Sweet Doppio lagi-lagi tidak akan menjadi alasan mengapa saya mereferensikan Sofikopi kepada Anda.

Lalu, apa sebenarnya yang ditawarkan Sofikopi?

Ngopi di garasi.

Garasi? Saya atau Anda mungkin tidak akan pernah membayangkan menyeruput segelas kopi di garasi rumah. Kecuali, jika memang memungkinkan untuk ngopi di garasi atau berkegiatan di seputar garasi. Bukan apanya, selain berukuran mungil itu, tempat itu terkesan menyesakkan dan kaku.

Akan tetapi, pemilik Sofikopi justru menyulap garasi rumahnya sendiri menjadi tempat ngopi yang nyaman dan dirindukan. Muhammad Yusuf dan Ainul Mardhiyah adalah sepasang suami istri yang membangun Sofikopi dari awal, meski sebelumnya masih ada seorang lagi yang juga ikut menetaskan tempat ngopi ini.

“Pemilihan garasi memang adalah konsep dasar Sofikopi. Kami memang sengaja menyulap tempat ini (garasi) sebagai tempat pengunjung menikmati kopinya bersama,” tutur Yusuf, lelaki berusia 29 tahun itu saat saya temui di suatu Jumat.

Garasi yang bertransformasi menjadi tempat ngopi adalah nilai tersendiri bagi Sofikopi. Selain itu, tempat ngopi yang dirintis sejak tahun 2015 ini juga menghadirkan suasana ngopi layaknya di rumah sendiri. Semua itu karena baik Yusuf maupun Ainul, membangun Sofikopi dengan niat awal sebagai wadah ngopi untuk para rekan dan kerabat mereka.

Yah, Sofikopi memiliki ide seperti itu. Yusuf memaparkannya, “Tempat ini (Sofikopi) sengaja dibuat sebagai tempat yang memiliki kesan sesantai mungkin.”

Dengan nuansa santai yang tercipta, diharapkan mampu mencairkan komunikasi, melahirkan keakraban, mengurangi kepenatan, dan meningkatkan keintiman para pengunjung tempat ngopi ini.

Anda dapat menyaksikannya sendiri. Sebab, tak jarang para pengunjung datang dengan membawa alat musik seperti gitar. Lalu bersama dengan pengunjung yang lainnya, mereka bersenandung bersama. Tak ayal, pengunjung lainnya dapat memesan judul lagu yang akan dimainkan gitaris. Atau sekadar kumpul-kumpul memainkan domino bersama.

“Biasanya, jika sebuah meja hanya berisi tiga orang saja. Sementara mereka berencana memainkan domino. Maka, pengunjung lain, sekalipun tak dikenalnya, diajak untuk bergabung dan memainkannya (domino),” ucap Yusuf.

Di tempat ini, Anda diperkenankan membawa panganan dari luar. Jangan khawatir, Anda tidak akan dikenakan biaya tambahan jika membawa makanan atau minuman dari luar. Dalam beberapa kesempatan, tak hanya gitar atau domino. Kue yang dibawa pengunjung justru menjadi alasan satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya bercanda dan berbagi.

Di kesempatan berbeda, kehangatan yang ada di Sofikopi justru dijadikan sebagai tempat temu untuk berdiskusi kecil. Semacam membahas agenda kerja yang mendesak atau hanya sekedar menghabiskan hari dan memupuk kebersamaan bersama rekan kantor. Sekitar 70 persen pengunjungnya adalah para pekerja.

Semua interaksi tercipta oleh desain tata letak kursi di tempat ngopi yang beroperasi mulai pukul 16.00 sampai 23.00 WITA ini. Penempatan kursi di Sofikopi dibiarkan tidak saling berjauhan dengan jumlah yang terbatas, sehingga memungkinkan para pengunjung saling bertukar sapa atau senyum.

Lebih jauh lagi, dalam memperkuat konsep tempat ngopinya, Ayah dari Sofia ini, inilah akar kata dari nama Sofikopi, juga menyediakan sebuah mini bar yang terletak di bagian depan. Yusuf menjelaskan, konsep open bar ini sengaja dibuat, agar pengunjung dapat berkomunikasi langsung dengan para barista Sofikopi.

“Hadirnya mini bar membuat pengunjung dapat dengan mudah menyaksikan minuman mereka diracik. Juga memudahkan pengunjung untuk mengendalikan rasa dari minumannya. Sehingga, tak hanya sesama pengunjung, tetapi kepada barista bahkan pemilik Sofikopi pun suasana keakraban dibangun,” ujarnya.

Setiap pengunjung, misalnya, bisa dengan leluasa mengontrol minuman yang telah dipesannya. Pengunjung bisa meminta barista untuk meningkatkan atau mengurangi takaran kopi dari minumannya. Atau kadar manis dari gula dan atau susu pada minumannya.

Dan, bukankah kopi di rumah seperti itu? Yah, kita dengan leluasa boleh menentukan rasanya.

Demikianlah Sofikopi hidup di antara pemiliknya, barista, dan para pengunjung. Kehangatan bak rumah sendiri adalah kunci di tempat ini. Tak salah jika seandainya Anda memiliki waktu luang dan sedang berada di seputaran Makassar untuk berkunjung ke Sofikopi.



Dimuat di www.minumkopi.com pada 9 September 2016

  • Share:

You Might Also Like

0 comments