Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan

By Surya R. Labetubun - December 17, 2010

Ilustrasi Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan
Gambar: news.palcomtech.com
Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran kecerdasan buatan. Karakteristik ‘cerdas’ sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak hanya dominan di bidang ilmu komputer saja, namun juga sudah merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain.

Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan meahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition dan psycolinguistic. Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti, pengolahan citra, teori kendali, pengenalan pola, dan robotika.


Dewasa ini, kecerdasan buatan juga memberikan konstribusi yang cukup besar di bidang manajemen. Adanya sistem pendukung keputusan dan sistem informasi manajemen juga tidak terlepas dari andil kecerdasan buatan.

Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitnya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkungan kecerdasan buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu pada aplikasi komersial (meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial).

Lingkup utama kecerdasan buatan :
1.  Pengolahan bahasa alami (natural language processing) : Diman user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan lain-lain, contoh :
a.     Pengguna sistem dapat memberikan perintah dengan bahasa sehari-hari, misalnya, untuk menghapus semua file, pengguna cukup memberikan perintah ”komputer, tolong hapus semua file !” maka sistem akan mentranslasikan perintah bahasa alami tersebut menjadi perintah bahasa formal yang dipahami oleh komputer, yaitu ”delete *.* <ENTER>”.
b.     Translator bahasa Inggris ke bahasa Indonesia begitu juga sebaliknya dan lain-lain, tetapi sistem ini tidak hanya sekedar kamus yang menerjemahkan kata per kata, tetapi juga mentranslasikan sintaks dari bahasa asal ke bahasa tujuan
c.       Text summarization : Suatu sistem yang dapat membuat ringkasan hal-hal penting dari suatu wacana yang diberikan.

2. Sistem pakar (expert system) : Komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar. 
3.  Pengenalan ucapan (speech recognition): Manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara. Contoh:
a.     Memberikan instruksi ke komputer dengan suara.
b. Alat bantu  membaca untuk tunanetra, mempunyai masukan berupa teks tercetak  (misalnya buku) dan mempunyai keluaran berupa ucapan dari teks tercetak yang diberikan.
   c. Konversi dari SMS (Short Message System) ke ucapan sehingga pesan SMS dapat didengar. Dengan demikian memungkinkan untuk mendengar pesan SMS sambil melakukan aktivitas yang menyulitkan untuk membacanya, seperti mengendarai mobil.
4.     Robotika & sistem sensor
a.    Sistem sensor pada mesin cuci yaitu menggunakan sensor optik, mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur bagaimana cahaya tersebut sampai ke ujung lainnya. Makin kotor, maka sinar yang sampai makin redup. Sistem juga mampu menentukan jenis kotoran tersebut daki/minyak.Sistem juga bisa menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan banyaknya kotoran serta jumlah yang akan dicuci.
b.     Robotika 
5.  Computer vision : Menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
6.    Intelligent computer-aided instruction : Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar. Contoh : Learn to speak English.
7.  Game playing: Pada tahun 1997, Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov, the World Chess Champion. Deep Blue chess machine menggunakan komputer IBM, dibuat tahun 1990-an oleh Hsu, Campbell, Tan, Hoane, Brody, Benjamin. Deep Blue mampu mengevaluasi 200 juta posisi bidak catur per detik.

*Sumber :  Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),Graha Ilmu: Yogyakarta, 2003.
Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),Graha Ilmu: Yogyakarta, 2003. - See more at: http://hujan-hitam.blogspot.com/2010/10/definisi-kecerdasan-buatan.html#sthash.Jys2ixJz.dpuf
Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),Graha Ilmu: Yogyakarta, 2003. - See more at: http://hujan-hitam.blogspot.com/2010/10/definisi-kecerdasan-buatan.html#sthash.w7YaEuuL.dpuf
Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),Graha Ilmu: Yogyakarta, 2003. - See more at: http://hujan-hitam.blogspot.com/2010/10/definisi-kecerdasan-buatan.html#sthash.w7YaEuuL.dpuf

  • Share:

You Might Also Like

1 comments