Sebuah Bacaan Wajib: Anak, Media, dan Politik

By Surya R. Labetubun - January 02, 2011


Judul : Anak, Media, dan Politik (Refleksi Kritis Pengaruh Media dan  Politik pada Anak)
Penulis : Rusdin Tompo
Penerbit : Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Sulsel
Tebal : 239 halaman  + xii
Volume :  203 mm x 141 mm x  12 mm
   
Sebuah buku yang akan membuka mata kita lebih lebar lagi, sebuah bacaan yang menyentak kita, sebuah bacaan yang cukup menyentil kita sangat keras. Buku yang lahir dari sebuah keprihatinan terhadap ‘anak’, dimana ‘anak’ yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa, generasi yang akan menentukan mau dibawa ke mana bangsanya.

Tekanan akan tanggung jawab ‘masa depan bangsa’ selalu tergiang di telinga anak-anak Indonesia. Mulai dari mereka masih dalam tahap direncanakan, padatahap menjadi calon embrio (zigot), pada tahap menjadi anak, pada tahap balita, pada tahap kanak-kanak, pada tahap remaja, dan bahkan pada dewasa. Kata itu seolah-olah dianalogikan sebagai udara, sesuatu yang mesti kita ingat, karena jika seseorang  lupa untuk bernapas dalam waktu yang lama maka tak pelak akan membuat kinerja tubuh menjadi tidak terkontrol karena kurangnya asupan oksigen, kematian pun menjadi akibat yang sangat fatal.

Namun kenyataannya ‘tanggung jawab’ itu tidak seiring dengan pemberian bekal terhadap ‘anak’. Ketika ‘anak’ dituntut menjadi generasi yang beretika, cerdas, dan bermartabat, semestinya usaha untuk mencapai target tersebut itu dilakukan. Bagaimana seseorang dapat mengenali jenis-jenis warna jika dia tidak diberi pengetahuan awal tentang warna dan diperlihatkan tentang keragaman warna.

Pada titik inilah Rusdin Tompo yakin, peran media menjadi sangat strategis. “Media merupakan sekutu yang potensial untuk menarik perhatian sebanyak mungkin orang agar mau ikut terlibat memikirkan penyelesaian masalah-masalah anak di negeri ini. Melalui pemberitaan media, diharapkan pesan-pesan yang dilontarkan bisa sampai ke ruang sidang lembaga legislatif, dan ikut memberi warna pada lembar-lembar kebijakan eksekutif”, tulisnya.

Menjadi sebuah dokumen publik yang berisi catatan atas perbaikan kualitas pemenuhan hak-hak anak adalah harapan Rusdin Tompo akan hadirnya buku ini.

Semoga kita dapat menjadi bagian dalam upaya yang dilakukan Rusdin Tompo, bagaimana pun juga ‘anak’ selalu menjadi ‘point’ yang tak pernah hilang dari percakapan kita.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments