Jembatani Masyarakat Pesisir Maros, OXFAM Gelar Talkshow
By Surya R. Labetubun - July 01, 2013
Para Narasumber Talkshow Yang Dipandu Rezki Mulyadi Sumber : Oxfam Sulsel |
Media communicatioan officer dari Oxfam, Alauddin Latief, selaku pihak yang
berkompeten pada kegiatan ini mengatakan, “Sebelumnya, memang telah ada renstra
pesisir, namun kekurangannya karena tidak melibatkan masyarakat pesisir. Saat
ini kita melibatkannya, agar mereka lebih merasa memiliki dan menjadi bagian
dari apa rencana kerja pemerintah dalam penyusunan renstra 5 tahun ke depan.”
“Kegiatan ini mengundang berbagai
pihak seperti dari praktisis dan pemerintahan, agar nantinya kita dapat
menyamakan persepsi kita tentang konsep partisipatif yang sebenarnya,” lanjut
Alauddin.
Seorang Peserta Talkshow Ikut Berpatisipasi Sumber : Oxfam Sulsel |
Kegiatan yang berlangsung pada
hari Sabtu, 29 Juni 2013 ini dipandu oleh Rezki Mulyadi dari Mercurius FM secara
live dengan menghadirkan Kepala
Bappeda Maros, Andi Danuri, Wakil Ketua DPRD kabupaten Maros, Chaidir Syam,
Oxfam Indonesia, Agustinus Wahyu Arianto, dan Pengamat Pelayanan Publik, Arief
Wicaksono sebagai narasumber.
Dari pihak Oxfam Indonesia,
Agustinus Wahyu Arianto menjelaskan, “Keterlibatan masyarakat pesisir dalam
penyusunan renstra sebagai pihak yang mengetahui kondisi masyarakat masih dinilai
minim. Padahal masyarakat adalah pihak yang mengetahui dengan jelas apa yang
menjadi kebutuhan mereka.”
“Upaya peningkatan kualitas hidup
bagi masyarakat pesisir telah lama dilakukan Oxfam di 4 lokasi selama 3 tahun
terakhir ini. Penguatan yang dilakukan pada masyarakat pesisir di kabupaten
Maros, Pangkep, Barru, dan Takalar lebih pada bagaimana mengajak masyarakat
untuk berfikir kritis terhadap kondisi sekitarnya, menggali potensi yang dimiliki,
dan memandirikan masyarakat,” lanjut Agustinus Wahyu.
Para Peserta Yang Mengikuti Talkshow Sumber : Oxfam Sulsel |
Di sisi lain, pemerintah sebagai
pihak yang dengan bersinggungan dengan
masyarakat pesisir mengungkapkan kendala yang ditemui di lapangan. Dimana data
yang tidak ter-up-date bisa menjadi kendala utama dalam pelaksanaan
program kerja.
Kepala Bappeda Maros, Andi Danuri
menjelaskan, “Antara apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan apa yang diingikan
pihak pemerintah dalam hal ini program kerja tidak sesuai disebabkan karena
ketidaklengkapan data.”
Terlihat Peserta Talkshow Bahkan Memenuhi Teras Warkop Sumber : Oxfam Sulsel |
Pertimbangan berbeda juga diutarakan
Wakil Ketua DPRD kabupaten Maros, Chaidir Syam, “Dalam hal ini perlunya dilakukan
evaluasi untuk renstra bagi masyarakat pesisir sehingga kita mengetahui sejauh
mana hal yang telah dilakukan dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
sebenarnya.”
“Banyak hal yang bisa kita
lakukan terkait dengan masyarakat pesisir, misalnya saja dengan mengurangi angka
kemiskinan yang bisa ditempuh dengan
memandirikan para wanita baik itu ibu rumah tangga untuk ikut serta dalam
meningkatkan kondisi ekonomi rumah tangga,” ungkap Chaidir Syam.
Warung Kopi Bagas Didaulat Sebagai Tempat Pelaksanaan Talkshow Sumber : Oxfam Sulsel |
Talkshow ini diakhiri dengan
kesimpulan betapa perlunya semua pihak baik itu pemerintah daerah, lembaga
swadaya masyarakat, baik yang lokal maupun luar, partai politik, media, dan
masyarakat termasuk kelompok pemberdayaan agar kiranya sama-sama bergandengan
dalam penyusunan renstra dan dalam pelaksanaan peningkatan penghidupan
masyarakat pesisir. Selain dari itu, adanya transparansi tentang renstra kepada
hal layak juga menjadi poin penting.
Tulisan ini juga di-posting pada Kompasiana.com
Tulisan ini juga di-posting pada Kompasiana.com
0 comments